Pada hari Senin, 29 Juni 2020-Arif Rahman Heriansyah dosen muda Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Antasari Banjarmasin melakukan sharing dan diskusi di Instagram live bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan PAI UIN Antasari Banjarmasin dengan tema “Komunikasi Efektif dalam Kepemimpinan”.
Acara berlangsung pukul 20.30-21.20
WITA. Acara dipelopori oleh bidang Intelektual, Akademik, dan kemahasiswaan HMJ
PAI untuk menambah wawasan bagi pemimpin-pemimpin cara berkomunikasi efektif
dalam kepemimpinannya. Diskusi tersebut di moderatori oleh Neng Rahmah Nurfadilah Abdurahman anggota bidang
Intelektual, Akademik, dan kemahasiswaan.
Diskusi yang terfokus pada cara
komunikasi yang efektif dalam memimpin ini menjadi pembahasan yang sangat
penting bagi calon-calon pemimpin masa depan yaitu anak muda. Seorang pemimpin
akan mengahadapi berbagai banyak karakter anggotanya, cara komunikasi yang rapi
dan benar adalah senjata hebat seorang pemimpin untuk mendapatkan hati dan
perhatian anggotanya. Pemimpin yang sudah mendapat perhatian penuh dari anggota
akan membuat sebuah organisasi atau komunitas yang dipimpinnya menjadi
organisasi yang berkualitas karena anggota dan pemimpinnya memiliki jiwa
solidaritas yang tinggi, kerjasama kuat. Semua bermula dari komunikasi.
Arief Rahman menyampaikan pesan kepada
seseorang yang sedang dalam posisi menjadi pemimpin atau para calon pemimpin
"pertama, kembali kepada niat awal, karena menjadi pemimpin adalah anugrah
maka pergunakanlah dengan sebaik-baiknya, jangan sampai amanah itu menjadi
keluhan tapi manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan. Jalani dengan penuh cinta,
perbanyak bersyukur dan ikhlas, karena apabila kita ikhlas Tuhan akan menuntun
kita sampai garis akhir walaupun banyak tantangan dan halangan, yakinlah semua
ada jalan"
"Semangat dan berfikir positif,
berfikir positif bahwa kita tidak akan menghadapi semuanya sendiri ada banyak
orang yang akan membantu kita dan Tuhan yang selalu bersama kita" tambah
dosen muda UIN Antasari
Setelah materi dipaparkan, maka dibuka
sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan dari peserta diskusi kebanyakan bertanya
tentang bagaimana seseorang pemimpin menyikapi berbagai perbedaan persepsi juga
karakter dri anggota nya